Hidup terlalu sulit untuk dianggap mudah,
terlalu enteng untuk dianggap berat.
Jika hidup laksana biduk K’nyataan, adalah
samudra yang harus diarungi dari seaorang navigator, kemana tujuan untuk
melabuhkan kapal yang ia kendali, tak jarang aku mengutuki kejam hidup ini
namun sering pula aku di buat takjub dengan segenap kemudahannya. apa yang
ditakutkan oleh orang yang tak berani dengan kehidupan keras ini..?? dan yang
membuat orang ingin selalu hidup meski nyawa tinggal sehelai hembusan..??
Pecundang yang gentar melihat lawannya,
pecundang lemah dan tak bisa melakukan perlawanan tanpa mencoba melawan.
Semua kembali pada seberapa berani ia menantang
ujian itu seberapa kuat ia berthan-terkadang ketakutan membuat takberani melwan
tak berani berbuat-menjadi orang yang kalah tanpa berbuat atau kalah lalu mati
menjadi sampah atau melawan dan mati dan akan tetap di kenang.
Yang membuat orang ingin tetap hidup adalah
semangat. ada yang berkobar dalam semngat itu yang membuat seseorang tetap
gigih menjalani hidupnya ketika kita bisa mengendalikan arah distulah saat
dimana kita bisa menyimak kemudhan-kemudhan dalam hidup ini.
Lalu bagaimana dengan mereka yang membunuh
kehidupannya sia-sia membiarkan hujaman pedang kehidupan merenggutnya hidup ini
terlalu indah untuk kita pasarahkan pada garis kehidupan tanpa adanya jalan
untuk memilih. kita yang memegang kendali atas apa yang kita kehendaki dalam
hidup ini dan tuhan hanya sebatas menghidangkan apa yang kita mau dalam hidup
ini.
Terkadang kerap berpikir picik akan apa yang
ingin didapatkan, kadang banyak mempikan.
Banyak hal tanpa mampu mencoba untuk sekedar
meraih apa yang diudmbkan ITU. Suatu keniscayaan jika Tuhan akan datang dan
memberikan apa yang di mau ITU ada dalam genggaman,tanpa ada setitik perjuangan
untuk meraiahnya. meski Tuhan maha ajaib namun bukan berarti Tuhan akan
memberikan semuanya dengan cara yang begitu instan.
Jalan masih terlalu jauh untuk berhenti, hidup
masih terlalu panjang untuk mengalah.
"HIDUPMU ADALAH BIDUKMU" maka berlayarlah hingga kehulu kehidupan terjang setiap
gelombang yang menerjang meski jutaan badai pasang dihadapan kita namun jangan
sekali kita surutkan semangat kita untuk tetap hidup. jangan pernah menundukan
kepala dan merangkul tangan ditiang kaki untuk berkeluh kesah oleh hidup ini
namun menengadahlah tatap kejam hidup ini dengan hunusan pedang yang siap
menebas jutaaan onak kenytaan hidup setidaknya kita bisa menjadi berharga untuk
diri kita sendiri ketika kita menyadari hal itu maka kita akan tahu betapa
berhrganya kita untuk semua orang yang kita sayangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar